Friday, August 30, 2019

RESENSI BUKU “ UANG KUNO”
-31st August  2019




        https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/koleksi/uang-kuno/e6v85z-jual-buku-uang-kuno
                                                                                                                               I.            IDENTITAS BUKU
            Judul Buku                  : Uang Kuno
            Penulis                         : Hermanu
            Penerbit                       : Kepustakaan Populer Gramedia
            Cetakan                       : Juli, 2011
            Jumlah  Halaman         : 88 Halaman  

                                                                                                                            II.            ISI BUKU
A.    Ulasan Buku
Buku ini ditulis oleh Hermanu, didalamnya berisi sejarah mata uang Indonesia mulai dari masa Hindu-Buddha hingga masa Revolusi dan setelahnya. Ada juga ragam mata uang Indonesia mulai dari uang logam, uang kertas, uang emas dan masih banyak lagi. Lalu di dalamnya disajikan gambar uang logam masa Hindia-Belanda sampai uang kertas masa Kolonial-Revolusi. Ada juga gambar seperti alat bayar, buku tabungan , surat pinjaman, alat hitung, kotak uang, dsb.

B.     Kelebihan Buku
Di dalam buku ini mempunyai keunikan tersendiri bagi para pembaca, karena didalamnya dilengkapi gambar dan juga memiliki cetakan berwarna sehingga para pembaca tidak akan bosan untuk membacanya. Kemudian di dalamnya terdapat daftar nama mata uang negara asing sehingga menambah wawasan para pembaca.

C.     Kekurangan Buku
Dalam buku ini terdapat bahasa asing yang kurang dimengerti sebagian orang, sehingga sulit dipahami, lalu kertasnya pun agak usang karena memang buku yang sudah lama. Kemudian, walaupun terdapat gambar yang menarik dan berwarna tetapi gambar tersebut terlalu banyak dan tidak ada penjelasan sehingga para pembaca kurang dapat memahami.

                                                                                                                         III.            RESENSI BUKU                             
    SEJARAH MATA UANG INDONESIA
1.      Masa Hindu-Buddha
Mata uang dari emas murni yang dikenal sekitar tahun 896-1158 adalah Krisnala. Zaman dahulu, mata uang masyarakat Jawa berupa potongan emas dan perak, seperti yang diberitakan kronik Cina dari masa Dinasti Song (960-1279). Potongan emas dan perak berbentuk setengah bulat, segiempat, atau segitiga kemudian diberi cap untuk menandakan bahwa benda tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar.

2.      Masa Islam
Masa perkembangan agama islam ditandai dengan berdirinya kerajaan yang bercorak Islam dari abad ke-13 hingga ke-19. Mata uang kerajaan Islam di Indonesia sebagian besar bertuliskan nama-nama sultan dan tahun hijrah dengan huruf Arab atau huruf Jawi. Kerajaan Samudra Pasai dan Aceh Darussalam membuat mata uang emas yang disebut derham.  Derham tertua  berasal dari kerajaan Aceh Darussalam pada masa pemerintahan Sultan Ahmad Malik Az- Zahir (1346-1383).

3.      Masa Kolonial
Awal abad ke-16 pedagang Portugis mengedarkan uang pasmat dan real dari perak. Kemudian pada masa colonial Belanda abad ke-17 beredar mata uang dengan berbagai nilai satuan, seperti schelling, ducat, dukatoon, duit, stuiver, rijksdaalder dan gulden.
Pada masa penjajahan Inggris di Indonesia (1811-1816), khususnya  di Jawa beredar berbagai macam mata uang dari emas, perak, tembaga dan timah. Salah satunya yang dikenal adalah rupee jawa yang pada kedua sisinya tertera tulisan dengan huruf Jawa dan Arab.  Penjajahan Inggris tidak bertahan lama kemudian digantikan oleh penjajahan Belanda yang mengeluarkan uang Ringgit Belanda yaitu seri Raja Willem der Nederlanden tahun  1840.
Tahun 1942 Jepang berhasil menduduki Indonesia . pada masa itu beredar pertamakali uang kertas menggunakan  bahasa Belanda dengan satuan gulden

4.      Masa Revolusi dan Setelahnya
Oeang Republik Indonesia (ORI) merupakan uang pertama yang dimiliki Indonesia. ORI dicetak dengan sederhana, dengan dua warna  dan berpengaman serat halus yang mudah dipalsukan.
Proses pencetakan ORI mengalami berbagai rintangan. Awalnya ditempatkan di Surabaya namun karena terjadi   pertempuran 10 November akhirnya dipindah di Jakarta tapi kemudian di Jakarta suasana tidak kondusif sehingga dipindahkan di daerah lain di Jawa seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang.

RAGAM MATA UANG INDONESIA
Hingga tahun 1940 terdapat tiga macam uang di Indonesia, yaitu :
a.       Uang Logam
Uang logam ini keluarkan oleh pemerintah. Uang ini merupakan alat bayar yang sah. Yang disebut Uang Logam antara lain, uang emas 10 dan 5 rupiah; uang perak ringgit, rupiah, suku, tali, dan picis; uang nekel bolong; serta uang tembaga gobang, sen, dan setengah sen (peser)
b.      Uang Kertas
Uang kertas dikeluarkan oleh Javasche Bank dan pemerintah disahkan sebagai alat penukar yang tiada batas. Artinya orang harus menyamakan uang itu dengan uang emas.
c.       Gantian (surrogaat)
Uang gantian, yaitu giro, wesel, cek, dan telegrafis overdracht, bukanlah uang sah. Uang tersebut tidak berwujud. Jika kita menerima cek atau wesel, misalnya, nominal yang tertulis pasti sama besar dengan apa yang kita terima.


                                                                                                                         IV.            KESIMPULAN
Buku ini sangat menarik dan cocok dibaca untuk khalayak umum mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan orangtua. Karena, dibuku ini terdapat pengetahuan tentang sejarah , ragam dan juga gambar uang kuno yang diharapkan akan menambah wawasan bagi para pembaca.  Di dalam nya juga terdapat gambar berbagai macam uang, mulai dari uang logam hingga uang kertas. Dengan demikian para pembaca akan memahami dan juga mengetahui asal usul sejarah mata uang kuno di Indonesia.

Daftar Pustaka :
Hermanu.2011.Uang Kuno.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia
htpp://uny.ac.id
htpp://library.uny.ac.id